Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf (Mualim) sempat menyerukan referendum kepada masyarakat Aceh untuk tetap menjadi bagian dari Indonesia atau memisahkan diri.
Seruan referendum itu dikatakan Muzakir dalam sambutannya pada peringatan ke-9 (3 Juni 2010-3 Juni 2019), wafatnya Wali Negara Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Muhammad Hasan Ditiro dan buka bersama di salah satu Gedung Amel Banda Aceh, Senin (27/5/2019) malam.
“Alhamudlillah, kita melihat saat ini, negara kita di Indonesia tak jelas soal keadilan dan demokrasi. Indonesia diambang kehancuran dari sisi apa saja. Itu sebabnya, maaf Pak Pangdam, ke depan Aceh kita minta referendum saja," ujar Muzakir, seperti yang dilansir dari suara.com (31/05/19).
Menanggapi seruan Aceh Referendum, Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Demokrat Ferdinand Hutahaen mengusulkan agar Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk lekas turun tangan dan bertemu dengan Muzakir. Usulan Ferdinand tersebut bukanlah tanpa alasan. Ferdinand menilai kalau seruan dari Muzakir tersebut harus segera mendapatkan solusi.
"Jokowi harus segera bertemu dengan Muzakir Manaf agar segera solusi tercapai," kata Ferdinand melalui akun Twitternya @Ferdinand_Haean2, seperti yang dilansir dari suara.com (31/05/19).
Di mata Ferdinand, yang diserukan Muzakir tersebut bukanlah sebuah lelucon. Kekecewaan dari masyarakat Aceh dinilainya harus didengarkan dan ditangani secara serius.
"Aceh itu tak main-main dia serius, maka harus ditangani serius. Sembuhkan luka mereka, bukan dikorek atau dilukai lagi," Kata Ferdinand, seperti yang dilansir dari suara.com (31/05/19).
Bagaimana menurut anda, akankah Jokowi akan langsung turun tangan mengenai seruan Aceh Referendum dari panglima GAM? Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.
Artikel ini tidak mewakili pandangan UC
0 Comments:
Post a Comment