Top_Five - Final Europa musim 2018/19 yang akan diselenggarakan Kamis (30/5) mempertemukan antara dua tim asal London, yaitu Arsenal dan Chelsea.
Mantan kiper Chelsea, Carlo Cudicini membagikan pendapatnya soal duel dua klub asal Inggris tersebut. Dia percaya Petr Cech bakal jadi salah satu pemain yang paling banyak dibicarakan.
Di usia 37 tahun, Cech memutuskan untuk pensiun akhir musim ini. Dia merasa sudah tidak bisa bermain lagi. Artinya, final Liga Europa melawan mantan klubnya bakal jadi laga terakhirnya sebagai pemain pro.
Meski di Premier League musim ini Cech lebih banyak jadi pelapis Bernd Leno, dia terus jadi pilihan utama di Liga Europa, dan diduga bakal kembali mengawal gawang The Gunners di Baku Olympic Stadium mendatang.
Laga itu merupakan perpisahan yang sedikit ironis untuk Cech: final, kesempatan meraih trofi, melawan mantan klub yang membesarkan namanya.
Meski begitu, sebagai mantan rekan setim Cudicini paham betul bagaimana sikap Petr Cech. Dia yakin Petr Cech tidak akan kehilangan fokus meski melawan mantan klub yang berperan besar dalam karirnya. Cech diprediksi akan tetap bermain sebaik biasanya.
"Itu adalah pertandingan besar untuk Petr, itu laga terakhirnya di ujung karier yang luar biasa dan kesempatan terakhir untuk meraih trofi," tutur Cudicini kepada Sky Sports.
"Juga, dia akan bermain melawan klub yang telah jadi bagian penting dalam hidup dan kariernya. Ini adalah laga masif untuk Petr, tetapi dia adalah profesional dan dia cerdas."
Biarpun demikian, laga itu mungkin akan jadi laga yang emosional untuk Cech. Kiper 37 tahun itu telah membantu Chelsea meraih banyak trofi, tetapi kali ini Chelsea akan menghadapi Cech sebagai musuh selama pertandingan berlangsung.
"Sudah pasti, segala hal ini akan memainkan bagian emosional untuk dia, tetapi begitu anda memasuki lapangan, anda melupakan semuanya dan anda bermain untuk meraih trofi - Petr akan melakukan itu."
"Bagi kami, dia jelas bakal jadi musuh untuk 90 sampai 120 menit, untuk selama apa pun kami berada di lapangan," tutup Cudicini.
Langkah Arsenal menuju final Europa League sendiri bisa dibilang lebih mulus dibanding Chelsea. The Gunners mencapai final dengan mengalahkan tim-tim kuat seperti Valencia dengan skor 4-2. Disisi lain, Chelsea harus bersusah payah ke final setelah menang adu pinalti melawan Eintrach Frankfurt.
Sumber: bola.net/uefa/chelsea-vs-arsenal-di-final-liga-europa-ketika-pahlawan-berubah-jadi-musuh
Artikel ini tidak mewakili pandangan UC
0 Comments:
Post a Comment