Suhu Politik Memanas? Muhammadiyah Minta DPR Tanggung Jawab, Fahri Hamzah Bilang Begini!

Suhu Politik Memanas? Muhammadiyah Minta DPR Tanggung Jawab, Fahri Hamzah Bilang Begini!
Detik.com

PP Muhammadiyah kembali menyampaikan pernyataan soal panasnya suhu perpolitikan pasca Pemilu 2019. Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menilai para politisi di Senayan (DPR) yang bertanggungjawab.

"Yang di Senayan ini, partai-partai politik juga untuk ikut bertanggungjawab," kata Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah, Haedar Nashir,seperti yang dilansir dari viva.co.id (01/06/19).

Fahri Hamzah Bersuara

Detik.com

Menanggapi pernyataan Haedar Nashir yang menilai para politisi di Senayan yang bertanggungjawab terkait panasnya suhu perpolitikan pasca Pemilu 2019. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai kritik itu disampaikan tepat waktu dan menjadi introspeksi bagi para wakil rakyat.

"Kritik itu sebenarnya tepat waktu, karena ini memang introspeksi besar bagi DPR sebagai lembaga perwakilan dan kamar dari cabang kekuasaan yang paling besar. Karena kalau DPR-nya lumpuh, maka seluruh konsep pengawasan di negara kita itu menjadi lumpuh juga," ujar Fahri, seperti yang dilansir dari detik.com (01/06/19).

Menurut Fahri, kritik Muhammadiyah itu tepat dilayangkan kepada DPR. Dia menilai, ada gejala konsep pengawasan oleh DPR saat ini tengah lumpuh. Anggota DPR, kata Fahri, kerap bergantung pada politik partai.

"Tetapi itu harus ditarik ke atas ya. Satu hal yang harus kita putuskan ke depan, karena anggota DPR kita sangat bergantung kepada instruksi partai politiknya masing-masing. Saya merasa bahwa anggota DPR harus dibebaskan dari ketergantungan politik partai, tetapi harus terikat dengan politik kerakyatan," ucap Fahri, seperti yang dilansir dari detik.com (01/06/19).

Jurnalpublik.com

Fahri pun menilai kritik dari Muhammadiyah sangat relevan untuk disikapi dengan serius. Menurut Fahri sekarang ini partai politik telah terakomodasi ke dalam koalisi-koalisi yang akhirnya suara rakyat tidak mampu menembus tembok-tembok yang besar di DPR itu, dipotong oleh kepentingan partai politik

"Sekarang ini partai politik telah terakomodasi ke dalam koalisi-koalisi yang akhirnya suara rakyat tidak mampu menembus tembok-tembok yang besar di DPR itu, dipotong oleh kepentingan partai politik. Saya kira kritik Muhammadiyah ini sangat relevan untuk kita seriusi," tegas Fahri, seperti yang dilansir dari detik.com (01/06/19).

Bagaimana menurut anda? Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda

Artikel ini tidak mewakili pandangan UC

Related Posts:

0 Comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...